finisi Osteomyelitis
Osteomyelitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat
disebabkan oleh bakteri atau virus yang disebarkan melalui darah. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan dari pada infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah, respon jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (pembentukan tulang baru di sekeliling jaringan tulang mati).
Osteomyelitis dibagi menjadi kategori akut & kronis, pembagian waktu antara antara kategori satu dengan yag lainnya yaitu infeksi dengan durasi sampai 3 bulan termasuk dalam kategori akut dan yang lebih dari 3 bulan termasuk dalam kategori kronis.
Osteomyelitis masih merupakan permasalahan di negara Indonesia karena :
- Tingkat hygienis yang masih rendah & pengertian mengenai pengobatan yang belum baik
- Diagnosa yang sering terlambat sehingga biasanya berakhir dengan osteomyelitis kronis
- Fasilitas diagnostik yang belum memadai di beberapa Rumah Sakit
- Pengobatan Osteomyelitis memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang tinggi
- Banyaknya penderitan dengan fraktur terbuka yang datang terlambat dan biasanya datang dengan komplikasi osteomyelitis
Penyebab Osteomyelitis
- Luka yang terbuka diatas tulang dapat menjurus pada osteomyelitis. Patah tulang yang terbuka dimana tulang menusuk melalui kulit juga adalah penyebab yang berpotensi.
- Operasi atau suntikan baru-baru ini sekitar tulang dapat juga memaparkan tulang pada bakteri-bakteri dan menjurus pada osteomyelitis.
- Pasien-pasien dengan kondisi-kondisi atau mengkonsumsi obat-obat yang memperlemah sistim imun mereka berada pada risiko yang lebih tinggi mengembangkan osteomyelitis.
- Bakteri Stafilococcus aureus merupakan penyebab utama Osteomyelitis kronis pada operasi-operasi orthopedi yang menggunakan implant.
Gejala-gejala Osteomyelitis
Penderita biasa mengeluhkan adanya cairan yang keluar dari luka setelah operasi, kelainan kadang-kadang disertai dengan demam & nyeri disekitar luka yang hilang dan timbul didaerah anggota gerak tertentu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya pembengkakkan, rongga/lubang dan penonjolan kulit, mungkin dapat ditemukan jaringan mati yang menonjol keluar melalui kulit & biasanya terdapat riwayat fraktur terbuka.
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju endapan darah. - Pemeriksaan titer antibodi –
anti staphylococcus
Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri (50% positif) dan diikuti dengan uji sensitivitas. - Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi oleh bakteri Salmonella. - Pemeriksaan Biopsi tulang.
- Pemeriksaan Radiologi
Penanganan Osteomyelitis
- Osteomyelitis kronis tidak dapat di obati dengan antibiotik semata-mata, pemberian antibiotik di tujukkan untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi pada tulang sehat lainnya.
- Pemeriksaan lab kultur pus dapat membantu memandu pilihan dari antibiotik yang terbaik dan mempercepat perawatan. Terapi antibiotik akan diberikan secara bertahap, untuk antibiotik injeksi biasanya diberikan selama 2 minggu berturut-turut, setelah itu akan dilanjutkan dengan pemberian antibiotik oral selama 2 - 3 bulan.
- Adakalanya, operasi mungkin diperlukan. Jika ada area dari bakteri yang dilokalisir (nanah), ini mungkin perlu dibuka, dibersihkan, dan dialirkan. Jika ada jaringan lunak atau tulang yang rusak, ini mungkin perlu dikeluarkan. Jika tulang perlu dikeluarkan, ia mungkin perlu diganti dengan cangkokan tulang atau distabilkan selama operasi.
mbak bagaimana sekrang kabarnya, saya juga penderita osteomielitis
BalasHapusSekarang Puji Tuhan sudah ga infeksi lagi, mas arikta sendiri gimana kabar osteomielitisnya sekadang ?
Hapusmaaf mbak mau tanya,itu bs sembuh infeksi diobati dgn apa?saya sendiri juga penderita sejak akhir2014 sampai bulan ini sdh 5x operasi tp hasilnya nihil.
BalasHapusRajin di bersihin aja lukanya mas. Saran sy untk
BalasHapusjgn sering di rontgen aja.