Kamis, 13 Maret 2014

NEKAT

Terpuruk nyaris 2 tahun, aku kembali merenung dan menemukan jawaban "aku harus keluar dan melawan osteomielitis ini.. kalo tidak aku akan berakhir dengan tragis...!" browsing-browsing internet dan mendengar cerita teman-teman dunia maya sesama osteomielitis tidak sedikit yang harus hidup dengan osteomielitis selama bertahun-tahun bahkan puluhan tahun, operasi berkali-kali, pincang dan harus berakhir dengan amputasi...

Aku melihat perkembangan tulangku dari bulan kebulan juga tidak menunjukkan perkembangan apa-apa, bertanya kepada dokter aku udah tahu tak akan mendapatkan jawaban yang maksimal dan pastinya akan di sarankan untuk menjalani serangkaian operasi lagi.

Pagi itu tepatnya pada bulan November 2013, semangatku entah datang dari mana tiba-tiba aku nekat aja menyimpan tongkatku yang setia dan belajar berjalan.... Rasanya Amazing..! aku bisa kembali merasakan gimana rasanya berjalan dengan menggunakan kedua kakiku, aku sampai terharu dan menyuruh anakku mengabadikannya dalam video http://www.youtube.com/watch?v=V8e6U2rIVGQ.

Berjalan dengan kondisi tulang yang masih amburadul itu sangat luar biasa deg degannya, merasakan tulang seperti bergerak-gerak didalam, menusuk-menusuk daging dan bunyi jigluk-jigluk itu udah seperti biasa... yang ada dalam pikiranku, toh bentar lagi juga mau di operasi cangkok tulang (bonegraft) lagi, kalo bengkok ntar bisa sekalian diperbaiki, setidaknya aku sudah sempat merasakan nikmatnya berjalan diatas kedua kaki sendiri tanpa tongkat.

Natal dan Tahun Baru di tahun 2013 aku mulai memberanikan untuk menikmati liburan bersama keluarga ke luar kota, tapi tongkat tetap di ikut sertakan buat berjaga-jaga...
Aku akhirnya bisa mengakhiri tahun 2013 dengan bahagia walaupun di hati ada perasaan was-was... :)



Senin, 29 Juli 2013

Pasrah...

Butuh waktu lama aku mengumpulkan tenaga agar bisa menulis lagi, aku menunggu kisah yang baik untuk di ceritakan tetapi...

Sebenarnya aku berencana untuk rontgen setelah 3 bulan pasca angkat pen, tapi sebuah insiden jatuh ketindih motor yang sedang parkir membuat aku harus cepat-cepat rontgen, tapi Puji Tuhan hasilnya tidak apa-apa walau kelihatannya sih bengkok dikiiittt, tapi masih bisalah termaafkan, hehe...








  
Aku tidak pergi kontrol ke tempat dokter karena aku sudah hafal apa yang bakal beliau katakan, yakin 100% pasti bilangnya harus sabar... Menurut aku hasilnya hanya mengalami sedikit perubahan, perkembangannya lambat padahal kalau di bandingkan dengan hasil rontgen temanku yang saat itu hanya selisih 2 hari operasi angkat pen dengan aku, malah lobang bekas screwnya udah tertutup.

cairan infeksi sebenarnya sudah berhenti beberapa minggu, tapi saat ini cairannya kembali cetar membahana... aku tetep bertahan untuk tidak mengkonsumsi antibiotik, aku hanya berharap banyak pada para antibodi-antibodiku sendiri dalam berperang melawan infeksi. Semangat tubuhku ...!!

Bingung aku harus gimana lagi, sudahlah aku pasrah ajalah... sesulit apapun usaha yang harus aku tempuh keputusan mutlak tetap punya Sang Pencipta, sembuh atau tidak terserah Tuhan aja, aku mau di bentuk seperti apa biarlah Tuhan yang tentukan asalkan plizz God jangan perna tinggalkan aku..!


Sabtu, 06 April 2013

Operasi ke empat ku

Setelah mengantongi izin untuk buka pen, saya melakukan tes kultur lagi untuk menunjang operasi nanti...
Taraattt... hasil kultur keluar ternyata tidak ada yang Sensitif semua antibiotik Resisten terhadap bakteri yang bersemayam di kakiku, hiks..

Percakapan dengan dokter kembali terjadi :
Me       : "Bagaimana, dok ?"
Dokter : "Mungkin kita harus menunda tindakan oprasi sampai ada antibiotik yang sensitif, karena ini sangat beresiko, ibarat membiarkan ular berbisa menggigit kita tapi tidak menyiapkan penawar racunnya.."
Me      : "Tapi menunggu sampai kapan ? saya tidak mau menunggu tulangku rusak karna di gerogoti bakteri sialan itu "
Dokter : "Ok, tapi ada beberapa rencana awal yang terpaksa kita batalkan dengan pertimbangan gagal 90% yaitu bonegraft, saya akan meminimalisir luka robek jadi saya hanya akan membuat luka di sekitar keberadaan screwnya aja.."
Me      : "Lakukan aja yang terbaik, dok"
............................................................................................................................

Singkat cerita saya masuk ruang operasi dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan pasti akan tolong saya, jika Tuhan sudah menuntun saya masuk sampai di tahap ini maka Dia juga pasti akan menuntun saya keluar dari masa sulit ini,,, selama menunggu giliran operasi tak henti-hentinya saya berdoa, tak henti-henti pula sang dokter berbisik bahwa "kita mengoperasi ini dengan keadaan tidak ada antibiotik yang sensitif, waduhhh... bibir makin komat-kamit jadinya, stresss..

Masuk ruang operasi pukul 10.30, keluar pukul 13.30...  kata dokter tulangku ada beberapa yang rapuh, jaringan kulit juga banyak yang mati, tapi beliau sempat melakukan pengerokkan / kuretase tulang yang mati..
Luka bedahnya pun tidak sepanjang waktu operasi pertama.. Antibiotik yang di berikan Fosfomicin, karena antibiotik itu di anggap perna Resisten dengan bakteri ini pada saat kultur bulan Januari lalu..



Kakiku di gips selama 2 minggu biar tulang yang masih ada celahnya tidak bergeser,,
Saya di rawat selama 1 minggu padahal perkiraan sebelumnya adalah 2 minggu karena harus melakukan terapi antibiotik injeksi.. Saya tidak tahu kenapa saya di pulangkan secepat itu padahal baru diganti verban 2 kali & luka masih basah... hanya pesan dokter, kemungkinan basah masih ada karena ada proses pengeluaran tubuh terhadap jaringan-jaringan mati...





Masih deg-degan dengan perkembangan kakiku selanjutnya, semoga saja ini yang terakhir saya berurusan dengan ruang operasi,,,  Amiinnn...

Semangaattt !!!

Rabu, 20 Maret 2013

Akhirnya....

Akhirnya bisa rontgen lagi, menurut kacamata awam saya sepertinya tidak ada perubahan... mulai galau lagi dengan hasil yang ada, tapi tetap optimis pasti bisaaa !!!



Hasil rontgen langsung di tunjukkan ke dokter yang selama ini menangani saya,,
dokter   : "what can I do for you"
Me        : "yang terbaik apa, dok ?"
dokter   : "kita buka pen lalu ganti dengan fiksasi Eksternal gimana ? This is only the best"
Me        : "no, I can not do it.. dibuka aja dok, saya sdh capek merawat luka, biar aja nnti pasca op kakinya akan saya jaga baik2 biar ga patah lagi"
dokter   : "Are you sure?, tingkat keberhasilannya 60 ; 40, tapi saya akan melakukan yang terbaik untukmu, you know this is an experiment,, akan ada debridement (pembersihan luka) & bonegraft (cangkok tulang) untuk mendukung keberhasilan op ini"
Me        : "saya percaya yang 40 itu adalah saya"
............................................................................
sekilas negosiasi antara saya dan dokter, entah mengapa aku yakin bahwa ini akan berhasil... belajar dari pengalaman sebelumnya tentang deadbone (tulang mati), negosiasi seperti ini sudah perna terjadi sebelumnya, yaitu saat akan melaksanaan op skingraft (cangkok kulit) dengan tingkat keberhasilan 50 : 50,, idealnya atau teorinya mengatakan yang deadbone harus di buang karna dapat mengganggu pertumbuhan tulang baru (yang deadbone sekitar 5 cm),, dan akhirnya yang 50% berhasil itu adalah milik saya.. tulang mati itu seperti di "Huffttt" ditiup nafas kehidupan oleh Tuhan (miracles..) dan tulang yang mati itu berlahan2 hidup dan tumbuh kalus di situ... (gambar yang deadbone ada cerita saya sebelumnya)

Dari pengalaman ini dapat diambil satu pelajaran bahwa saya jangan hanya menunggu kesembuhan itu datang, ini osteomielitis lho, kasus yang belum ada obatnya.. sampai kapan saya mengkonsumsi antibiotik ?,  berani mengambil resiko klo pun itu gagal setidaknya saya sudah mencoba... karena pada dasarnya kesembuhkan itu datang karena ada keyakinan untuk sembuh, keyakinan pada Tuhan, keyakinan pada diri sendiri & yakin pada kemampuan pihak medis...

SEMANGAT !!!

Akan ada episode selanjutnya .................

Rabu, 09 Januari 2013

Rencana Yang Tertunda

Bulan Januari seharusnya adalah bulan yang sudah di rencanakan untuk melakukan operasi pengangkatan pen, tapi sayang hasilnya tidak memuaskan padahal segala macam obat-obatan yang seharusnya mendukung perkembangan tulang sudah di konsumsi...
Memang harus sabar menghadapi kondisi infeksi seperti ini, super ekstra sabarrr...


ada perkembangan kata dokter tapi sangaatt lambat, tidak seperti tulang patah lainnya yang tidak mengalami infeksi..

Tindakan yang dilakukan kontrol kali ini diawali dengan pemeriksaan kultur jaringan untuk mencari jenis antibiotik yang tepat, hasilnya seminggu lagi...

Hasil kultur menunjukkan ada 2 jenis antibiotik oral yang sensitif yaitu chloramfenicol & tetracyclin, di coba lagi.. semoga berhasil,,,!!!

Kamis, 13 Desember 2012

Perawatan Luka Untuk Osteomyelitis

Dalam melakukan perawatan luka, yang pertama yang harus kita ingat adalah menjaga kelembaban luka... Menurut dokter yang menangani aku, salah satu penyebab tulangku menjadi deadbone karena cara perawatan yang salah. Saat itu aku masih mengikuti paradigma lama yaitu merawat luka agar selalu kering ...

Mengapa harus dirawat lembab ?

Ternyata ada beberapa keuntungan prinsip lembab dalam perawatan luka, diantaranya

  • Mencegah luka menjadi kering dan keras
  • Meningkatkan laju epitalisasi
  • Meningkatkan pembentukkan jaringan dermis
  • Mengontrol inflamasi dan memberikan tampilan yang lebih kosmetis
  • Mempercepat proses autolysis debridement
  • Menurunkan nyeri
Ada 2 cara yang perna aku gunakan untuk menciptakan kondisi lembab pada luka, yaitu :

  • Kasa yang dibasahi, cara ini sangat konvensional dan terkenal yaitu kasa yang dilembabkan dengan NaCl, ini bisa menciptakan suasana lembab tapi tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Untuk itu kasa dapat di oleskan dengan madu untuk mempertahankan kelembaban dalam waktu yang cukup lama.

  • Dengan menggunakan Foam dressing, Foam memiliki kapasitas yang tinggi untuk mengabsorbsi eksudat. Foam juga mampu menyerap kelebihan kelembaban sehingga mengurangi resiko maserasi, selain itu juga tidak menimbulkan nyeri dan trauma pada jaringan luka saat penggantian.





Berikut ini cara merawat luka yang bisa kita lakukan di rumah :
Siapkan alat dan bahan :
  • NaCl 0,9%
  • Gunting verban (gunting tidak steril)
  • Plester
  • Sarung tangan steril / cairan cuci tangan antiseptik
  • Kasa steril
  • Nabacetin (antibioti bubuk) / Obat luka lainnya
Prosedur Kerja
  • Cuci tangan
  • Gunakan sarung tangan steril / basuh tangan dengan cairan cuci tangan antiseptik
  • Bersihkan luka dengan cairan NaCl
  • Taburkan bubuk nebacetin kedalam luka / dapat dengan obat lain
  • Basahi kasa balutan pertama dengan cairan NaCl, lalu tutup lukanya
  • Balut luka dengan kasa kering lalu di plester
  • Cuci tangan

Semoga info ini dapat bermanfaat...

 



Apakah Infeksi Tulang (Osteomyelitis) ?

finisi Osteomyelitis

Osteomyelitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat disebabkan oleh bakteri atau virus yang disebarkan melalui darah. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan dari pada infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah, respon jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (pembentukan tulang baru di sekeliling jaringan tulang mati).

Osteomyelitis dibagi menjadi kategori akut & kronis, pembagian waktu antara antara kategori satu dengan yag lainnya yaitu infeksi dengan durasi sampai 3 bulan termasuk dalam kategori akut dan yang lebih dari 3 bulan termasuk dalam kategori kronis.

Osteomyelitis masih merupakan permasalahan di negara Indonesia karena :
  1. Tingkat hygienis yang masih rendah & pengertian mengenai pengobatan yang belum baik
  2. Diagnosa yang sering terlambat sehingga biasanya berakhir dengan osteomyelitis kronis
  3. Fasilitas diagnostik yang belum memadai di beberapa Rumah Sakit
  4. Pengobatan Osteomyelitis memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang tinggi
  5. Banyaknya penderitan dengan fraktur terbuka yang datang terlambat dan biasanya datang dengan komplikasi osteomyelitis


Penyebab Osteomyelitis
  • Luka yang terbuka diatas tulang dapat menjurus pada osteomyelitis. Patah tulang yang terbuka dimana tulang menusuk melalui kulit juga adalah penyebab yang berpotensi.
  • Operasi atau suntikan baru-baru ini sekitar tulang dapat juga memaparkan tulang pada bakteri-bakteri dan menjurus pada osteomyelitis.
  • Pasien-pasien dengan kondisi-kondisi atau mengkonsumsi obat-obat yang memperlemah sistim imun mereka berada pada risiko yang lebih tinggi mengembangkan osteomyelitis. 
  • Bakteri Stafilococcus aureus merupakan penyebab utama  Osteomyelitis kronis pada operasi-operasi orthopedi yang menggunakan implant.

Gejala-gejala Osteomyelitis
Penderita biasa mengeluhkan adanya cairan yang keluar dari luka setelah operasi, kelainan kadang-kadang disertai dengan demam & nyeri disekitar luka yang hilang dan timbul didaerah anggota  gerak tertentu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya pembengkakkan, rongga/lubang dan penonjolan kulit, mungkin dapat ditemukan jaringan mati yang menonjol keluar melalui kulit & biasanya terdapat riwayat fraktur terbuka.

Pemeriksaan Penunjang
  1. Pemeriksaan darah
    Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju endapan darah.
  2. Pemeriksaan titer antibodi – anti staphylococcus
    Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri (50% positif) dan diikuti dengan uji sensitivitas.
  3. Pemeriksaan feses
    Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi oleh bakteri Salmonella.
  4. Pemeriksaan Biopsi tulang.
  5. Pemeriksaan Radiologi                                       
Penanganan Osteomyelitis
  1. Osteomyelitis kronis tidak dapat di obati dengan antibiotik semata-mata, pemberian antibiotik di tujukkan untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi pada tulang sehat lainnya.
  2. Pemeriksaan lab kultur pus dapat membantu memandu pilihan dari antibiotik yang terbaik dan mempercepat perawatan. Terapi antibiotik akan diberikan secara bertahap, untuk antibiotik injeksi biasanya diberikan selama 2 minggu berturut-turut, setelah itu akan dilanjutkan dengan pemberian antibiotik oral selama 2 - 3 bulan.
  3. Adakalanya, operasi mungkin diperlukan. Jika ada area dari bakteri yang dilokalisir (nanah), ini mungkin perlu dibuka, dibersihkan, dan dialirkan. Jika ada jaringan lunak atau tulang yang rusak, ini mungkin perlu dikeluarkan. Jika tulang perlu dikeluarkan, ia mungkin perlu diganti dengan cangkokan tulang atau distabilkan selama operasi.